Search

alam bilang: wassalam

created by akuaka on Senin, 14 Februari 2011


malam ini bulan enggan bersinar. yang ada hanya gumpalan mendung yang bercumbu dengan kelam. orkestra jangkrik dan katak seolah saling bersautan. mungkin ini merupakan nyanyian alam untuk memangil hujan.
aku sendiri masih terlarut sendirian. di pojok warung kopi yang tampak sepi. yang ada hanya secangkir kopi dingin yang sejak tadi ku pesan.tak ketingalan gulungan tissu dan sekaleng susu di depan ku, seolah memaksa nafsu ku untuk nglelet. ngelelet?ya...itu tradisi atau entah apa nama nya yang sudah lama berkembang di masyarakat rembang. entah bagaimana awal nya, tapi sampai sekarang budaya ngelet dengan mengoleskan ampas kopi ke sebatang rokok, seolah menjadi rutinitas wajib bagi masyarakat rembang untuk melepas penat.
kembali ku hisap lagi batang tembakau yang menjadi satu - satu nya teman ku malam ini. mungkin, karena cuaca yang seperti hendak tidak bersahabat membuat beberapa penghuni tetap warung ini enggan keluar dari rumah.
semakin dalam ku hisap tembakau...semakin jauh pula pikiran ku melayang - layang. aku merasa alam sekarang makin kurang bersahabat dengan manusia. mungkin alam sedang mutung ( baca : ngambek ) karena selalu menjadi kambing hitam. berbagai keanehan yang terjadi di alam ini, seolah menjadi kesalahan alam. fenomena corp circle yang entah itu bikinan alam atau manusia entah alien, oleh sebagian manusia di cap menjadi ulah sang alam. kasian alam...kau koq slalu jadi kambing hitam?
sama seperti fenomena corp circle di berbagai tempat di negri ini. fenomena puting beliung dan ombak pasang yang terjadi di rembang beberapa bulan yang lalu pun kembali menyalahkan alam. alam murka, alam sudah tiadak bersahabat dll. aku kasian pada alam. bencana yang tidak seberapa - karena, tidak menimbulkan korban jiwa dan materi - kembali ia di salahkan. alam - alam kasian nasib mu. aduin aja ke mbak mu...
mungkin hujan kali ini yang memaksa sebagian orang meninggalkan warung kopi pun, kembali menjadi salah alam.tapi, kalo saya cermati ini sepenuh nya bukan salah alam loh...alam hanya menjalankan kewajiban nya sebagai alam. seperti hal nya manusia, alam juga punya perasaan. semakin ia di tekan, di telanjangi bahkan di perkosa. ia akan semakin berontak!!!maksud nya?
yah...alam akan tidak "murka", bila alam tidak kalian lukai. tidak hanya menjadi kambing hitam, alam kalian telajangi. hutan yang dulu tumbuh lebat itu, sekarang menyesaki TPK. mereka antri untuk mendapat label yang bernama harga. karena pohon - pohon di hutan telah memiliki bandrol dan mungkin, lebih dari cukup untuk mengisi kantong manusia yang semakin kosong. mereka berlomba - lomba untuk mendapatkan kayu itu. dari yang "resmi" menggunakan HPH sampai yang kata nya illegal. tapi, sampai sekarang saya tidak habis pikir...kenapa pengrusakan koq di legalkan?tahu kenapa? tanya sama mbah saliman...
belum lagi beberapa tahun terakhir manusia semakin rakus. kemajuan yang menjadi dalih pengrusakan seolah menjadi dogma yang sulit di lawan. mereka berebut untuk memindahkan pegunungan kars yang menjadi tembok pertahanan di selatan kab. rembang. dari program kemajuan yang mereka beri nama PLTU Sluke, hingga mega proyek yang kata nya menambah PAD. kalian berebut untuk memindahkan gunung itu.
hingga beberapa bulan yang lalu, ombak laut pasang mengenangi sebagian rumah - rumah penduduk. alam kembali jadi kambing hitam. nah..bukan kah itu salah mereka sendiri? kenapa lagi - lagi kalian anggap alam menuntut balas? bukankah mereka cuma memenuhi sunatullah? manusia terlalu mudah mengambil kesimpulan. mereka yang berbondong memindahkan gunung ke laut, koq alam yang di salahkan? apa kata dunia...kalau gunung nya kelaut, wajarkan bila laut ingin pindah habitat nya ke gunung?
kita tunggu, apa lagi yang akan terjadi bila fatwa halal pembabatan yang di keluarkan mbah saliman tetap berlanjut. apa jadi nya rembang ke depan? iya akan makin banyak investor. seperti pabrik semen dll. tapi? apa ini berbanding lurus dengan kesejahteraan yang menjadi mimpi panjang masyarakat rembang?
aku agak malas kalo harus berlama - lama membahas persoalan ini. tapi aku tidak punya pilihan...aku sudah terlalu jauh jatuh ke persoalan ini...