Search

( aku dan ke-aku-an ku ) bangga jadi orang gila

created by akuaka on Sabtu, 18 Juni 2011



nama bagi ku menjadi hal yang tidak penting. toh tidak ada manusia yang menganggap kehadiran ku. jangankan memanggil, ketika ku sapa pun mereka akan merasa terganggu. jadi bagi ku, nama hanya menjadi pelengkap kehidupan yang sama sekali tidak ku butuhkan untuk menyusuri jalan tak berujung ini.

tiap hari ku di antara siang dan malam ku tawa menjadi teman sejati. tanpa henti tawa selalu menghiasi bibir ini. tak peduli apa yang terjadi, aku hanya tertawa. entah apa yang ku tertawakan, toh tak ada yang merasa terganggu dengan ritual tertawa ku. di kala panas menyengat kulit aku tertawa. di saat dingin malam menusuk tulang aku pun tertawa.

hingga suatu hari gerombolan anak kecil bertepuk tangan di belakang ku sembari menyoraki ku dengan kata " orang gila ". aku bangga, aku kagum mereka berbondong - bondong mengiring perjalan di belakan ku dengan menyebut kata yang kelak jadi nama ku. aku...aku... tak tau lah, seolah aku menjadi selebriti hari ini. ribuan anak - anak berteriak mengelukan nama ku. ya panggil aku "ORANG GILA " saja.

saat mentari sombong memancarkan panas di atas kepala ku, aku berjalan menyusuri trotoar kota itu. dari satu tempat sampah ke tempat sampah yang lain aku adukan nasib. yah...hanya sekedar nasi yang berbungkus daun jati yang ku cari. karena aku yakin nasi itu rejeki. rejeki yang di titipkan Illahi. tapi, saat ku susuri jalan tak berujung ini, aku kaget. beberapa manusia yang mengaku diri nya waras selalu menyingkir ketika kaki melangkah mendekati kehadiran nya. aku kaget tapi, aku bangga. aku bagai seorang jendral yang telah memenangkan sebuah pertempuran. seolah mereka hanya rakyat jelata yang tak berdaya, saat jendral mencoba melangkah mereka takut mengganggu jalan sang jendral. mereka memberikan ku jalan yang sangat lapang.

aku senang, bahagia, bangga menjadi orang gila. tak seorang pun berani menggangu langkah ku. hari - hari ku mungkin jauh lebih bahagia dari seorang presiden. bagaimana tidak? hari ku hanya ku isi dengan tawa dan senyuman. seolah ingin ku katakan pada dunia kalo jadi orang gila sangat menyenangkan. kalian harus iri melihat ku menjadi orang gila. karena aku yakin, kalian tak akan mampu menjadi orang gila.

tapi, siang itu aku menyesal menjadi orang gila. bukan karena aku tidak konsisten. tapi, aku baru sadar saat mobil berplat merah itu menabrak ku. darah mulai keluar membasahi jalanan. tapi, erangan dan rintihan ku seolah tak terdengar. aku mencoba mengiba pada mereka yang lewat, tapi mereka tetap saja acuh. hingga ku sadar darah yang membanjiri jalan itu berwarna merah. darah yang sama dengan darah manusia waras. darah itu pula yang di miliki pemilik mobil berplat merah yang menabrak ku. saat itu aku baru sadar, ternyata aku sama dengan kumpulan manusia yang memakai mobil berplat merah itu, bahkan aku masih sama dengan manusia yang sok waras.

{ 2 komentar... read them below or add one }

Anonim mengatakan...

Negeriku butuh orang-orang gila.... yang kebal akan suap.... Yang sombong kpd dunia... pada kekuasaan.. (maddodoblog.blogspot.com)

Anonim mengatakan...

gan, sumber gambar yg ke dua tuh dr mana? yg tanpa sensor.

Posting Komentar